Perjalanan gw membajak siaran langsung event sepak bola


Pertandingan sepak bola memang sangat populer. apalagi tahun ini (pada saat blog ini di tulis) ada event besar di negara qatar. pastinya orang-orang ingin melihat dan mendukung negaranya yang sedang bertanding disana. tapi tidak semua orang bisa pergi ke luar negeri, mungkin tidak bagi tuan rumah. tapi walaupun tidak dapat pergi ke luar negeri. orang orang pasti ingin melihat dan mendukung negaranya walaupun berada di rumah, apalagi sekarang masih adanya covid dan kebijakan pembatasan sosial. solusinya pasti nonton di TV. tapi juga kadang orang sedang bekerja dan fasilitas di lingkungan kerja nya tidak menyediakan TV bagi karyawan nya. solusi untuk ini biasanya yaitu stream HP maupun di komputer. namun hal yang sangat menjengkelkan yaitu layanan streaming ini biasanya berbayar dan orang yang ingin menonton melalui streaming harus merogoh kocek ke penyedia streaming ini agar mendapatkan akses streaming. sedangkan penonton yang menggunakan TV nya tidak perlu membayar apapun. hanya membayar untuk beli TV dan STB nya jika TV nya belum mendukung sinyal digital. apalagi baru baru ini daerah jabodetabek siaran TV analog sudah di matikan. beberapa rekan dan saudara gw masih belum punya STB karena alasan biaya atau setup yang cukup rumit (menurut mereka ¯\_(ツ)_/¯ ). disitulah gw punya ide untuk menyiarkan ulang siaran TV gw ke sodara dan temen temen gw.

THE IDEA

Ide ini gw dapet dari temen gw berinisial R yang bener bener fans persija. dia ingin menonton persija bermain sepak bola tapi terkendala karena dia sedang bekerja dan tempat kerja dia tidak ada TV. kemudian dia ingin meminjam akun streaming gw yang biasa gw pake buat nonton bola. tapi sayangnya ini akun juga bukan punya gw, melainkan akun temen gw berinisial S yang kebetulan dipinjemin buat nonton bola di PC gw. gw kan juga gk enak minjemin akun temen S ke temen R yang mana dia tidak kenal satu sama lain. kemudian ide tersebut muncul dan gw berpikir “kenapa gk gw streaming aja yaa ke youtube, dia nonton di channel youtube gw sedangkan gw nonton di situs streaming nya langsung. gk ada lempar password akun. dia nyaman gw tenang. It’s a win win situation“.

Setelah itu gw mulai pake akun youtube temen gw berinisial B yang kebetulan nyangkut di PC gw karena ini adalah percobaan pertama gw dan gw ga mau nge-gamble akun pribadi gw karena gw takut kena copyright strike di channel youtube gw. kemudian gw bikin livestream dengan pengaturan privasi Unlisted yang gw pikir bakal aman karena ga ada yang bisa nonton live gw kecuali dia dapet akses link ke siaran langsung youtube gw. setelah gw start stream ke channel youtube temen B, semua nya terlihat normal pada saat iklan sebelum pertandingan. namun setelah 5 menit pertandingan berjalan muncul peringatan terdeteksi Copyright Material dan stream akan di takedown jika stream tetap berjalan. dan bener aja stream nya di takedown sama pihak youtube. reaksi gw bener bener salut dan kagum melihat sistem youtube meng-handle konten hak cipta bahkan siaran langsung. gila sih menurut gw. Setelah gw pikir pikir kalo gw pindah hosting video seperti youtube ke tempat lain mungkin saja hasilnya sama bakal di takedown juga. karena perusahaan yang menyediakan hosting video seperti youtube punya tanggung jawab untuk mengelola agar posedur operasi nya sesuai dengan ketentuan hukum yang berlaku di setiap negara.

SELF-HOSTED SERVICE

Lalu muncul lah ide baru dan gw berpikir “kalo di youtube dan di tempat lain ada yang ngawasin konten gw kena copyright apa kgk, kenapa gk server gw aja yang jadi tempat buat hosting video. mungkin aja kan ga ada yang ngawasin”. kemudian gw coba install modul RTMP di webserver NGINX pada server dari biznet yang punya ip publik dengan spesifikasi rendah yaitu 1 core 2 GB RAM (sebut saja server Gio) tapi gagal karena server gio gw konflik dengan cloudpanel yang terinstall disitu. kemudian gw coba lagi di server gamestream rumah gw yang tidak mempunyai ip publik dan mempunyai spesifikasi cukup tinggi yaitu Ryzen 5 2600, 20 GB RAM, RTX 3060Ti. (sebut saja server raven) berhasil dan NGINX modul RTMP jalan di server raven dan gw konfigurasi port-forwarding akses dari internet ke server gio port 6942 gw teruskan ke server raven port 8080.

THE LIVE EVENT

kebetulan pada saat itu ada pertandingan yang di tunggu-tunggu oleh orang-orang yaitu indonesia vs vietnam. gw pakai kesempatan itu untuk menyiarkan ulang ke temen temen gw lewat streaming dari server raven gw. semua setup berjalan dengan lancar semestinya. tapi selama pertandingan yang berlangsung sekitar 3 temen gw yang menonton, stream berjalan tidak lancar menurut temen temen gw katanya ngelegg terus. setelah gw lihat lihat lagi setup modul RTMP gw hanya menyediakan 1 kualitas yaitu 1080p bitrate 4500kbps. gw coba menurunkan resolusi ke 720p dan bitrate 2500kbps. tetapi temen gw bilang masih ngelegg juga. setelah gw pikir-pikir mungkin masalah bandwidth dan kecepatan koneksi internet bukan masalahnya, karena gw bisa pastikan temen temen gw pakai koneksi internet broadband dengan kabel fiber yang bisa di bilang sangat cepat dalam hal transmisi data.

MIGRATION TO OTHER SERVER APP

Menanggapi hal itu gw memutuskan untuk mencari sebuah aplikasi server streaming yang bisa di pasang di server sendiri alias self-hosted streaming server dan bisa menyediakan lebih dari 1 kualitas. hasilnya gw menemukan proyek software opensource bernama owncast. proyek ini didirikan oleh gabekangas di owncast.online dan github github.com/owncast/owncast. proyek ini tersedia untuk platform Linux, Docker, dan penyedia cloudhosting lainnya. dan menariknya alasan pendiri proyek ini membuat software ini yaitu sama dengan gw. Karena hal Hak cipta atau copyright dia tidak bisa dengan bebas mengadakan live streaming pesta di rumah nya dengan musik yang memiliki hak cipta. pihak youtube atau penyedia hosting video nya bisa men-takedown video nya karena hal ini.

Setelah itu gw mencoba meng-install di server gio. tapi hasil nya tidak memuaskan karena peforma yang dibutuhkan untuk aplikasi ini cukup tinggi. sehingga cpu dengan 1 core saja pada server gio mengami masalah peforma alias ngelegg. kemudian gw coba install di server raven. karena server raven gw mempunyai sistem operasi windows, hal ini tidak mungkin dilakukan karena platform yang tersedia pada aplikasi tersebut hanyalah Linux dan docker (fun fact : docker hanyalah sistem operasi linux yang lebih minimalis dan di isolasi pada container)

WSL2 atau Windows Subsystem for Linux 2 adalah sebuah backend Linux dari microsoft yang berjalan diatas hypervisor Hyper-V pada sistem operasi windows 10 ke atas. fungsinya adalah untuk menjalankan aplikasi linux di atas sistem operasi windows. backend ini mirip dengan virtual machine yang mempunyai hypervisor. namun bedanya WSL2 ini adalah dia mempunyai akses langsung ke seluruh perangkat keras mulai dari semua core cpu. sampai perangkat keras gpu atau vga card. sehingga peforma linux yang dihasilkan WSL2 ini hampir menyerupai peforma sebenarnya yang bisa di dapat oleh windows alias native peformance. alasan gw tidak menginstall linux di server raven adalah server ini biasa gw gunakan untuk keperluan gaming dan server game streaming jika gw ingin bermain game di server ini secara remote dari luar dan juga semua orang tau bahwa bermain game di linux itu bener bener merepotkan. pakai steam proton atau lutris dengan wine ? yaa coba saja saat game favoritmu tidak ada dalam daftar kompabilitas. siap-siap aja dengan workaround yang sangat merepotkan -_-

Setelah gw memasang owncast di WSL2 gw baru nyadar kalau sistem jaringan yang digunakan WSL2 ini adalah private internal sehingga gw gk bisa mengakses WSL2 dari luar windows. gw coba melakukan bridging interface ke interface ethernet di server raven agar WSL2 gw bisa meminta alamat IP dari router pusat gw di rumah dan bisa berkomunikasi antara host Windows dan virtual server WSL2 seperti berkomunikasi dengan 2 server yang berbeda yang gw lakukan juga pada virtual labs eksperimen jaringan gw di hypervisor virtualbox. sayangnya hal ini sangat sangat merepotkan. karena jika gw melakukan restart pada server raven. konfigurasi bridging yang gw lakukan pada server raven akan hilang dan balik lagi ke pengaturan sebelumnya. dan pada saat proses ini berlangsung. interface ethernet di server raven gw kehilangan alamat IP dan gw gk bisa remote jika hal ini terjadi. dan gw benci banget kalo gw harus mengakses server fisik raven gw secara langsung di tempat. long story short, posisi server raven gw ada di suatu ruangan di rumah gw dimana di ruangan tersebut ada orang yang gw ga kenal. dan ketika gw harus bener bener kesitu, gw merasa gk enak sama yang tidur disitu. selebihnya gw tidak mau menceritakan secara detail karena ini masalah pribadi. ini juga alasan gw menggunakan server raven gw hanya keperluan unattended access atau akses tidak langsung alias remote.

Karena untuk akses server raven ke WSL2 cukup merepotkan. gw memutuskan untuk menggunakan owncast di platform docker. kebetulan ada docker desktop untuk windows. docker deskop untuk windows ini ternyata menggunakan WSL2 sebagai backend untuk menjalankan docker. gw jadi merasa ragu hal ini akan berjalan dengan mulus. setelah gw pasang docker di windows dan melakukan pull dari repository docker ternyata semua berjalan dengan mulus. gw bisa mengakses owncast di luar jaringan. dan ini juga pertama kalinya gw menggunakan docker

THE TRANSCODING PROCESS

Setelah semuanya berjalan dengan lancar dan mulus setup nya. gw langsung membeli paket streaming untuk menayangkan event yang ada di qatar dan gw bagikan kembali link streaming dari server raven gw ke temen temen gw dan sodara gw. mereka dengan nyaman menonton dan tidak ada laporan masalah ngelegg sama sekali. tapi ketika gw ingin bermain game di server raven melalui game streaming, peforma game gw menjadi bermasalah karena program streaming sedang berjalan yang memakan peforma yang cukup tinggi yaitu 74% cpu usage pada Ryzen 5 2600 gw. setelah gw lihat lagi pada owncast nya ternyata owncast tidak menggunakan gpu atau vga card gw untuk proses transcoding nya. melainkan dia menggunakan software transcoder yang otomatis beban kerja ini akan dialihkan ke cpu. sehingga cpu gw juga kerasa bebas kerja nya. jadi gw gk bisa bermain game sambil menjalankan streaming nya. gw mencoba membuka akses dari docker ke gpu menggunakan docker compose tetap tidak bisa menggunakan gpu. setelah gw pikir pikir lagi kemungkinan hal ini disebabkan karena program encoder ffmpeg yang digunakan tidak mengandung encoder nvenc dari nvidia. sampai saat ini gw memutuskan untuk move-on ke cpu transcoding. dan bermain game tanpa streaming yang berjalan jika tidak ada jadwal event di tv.

Setelah gw move-on ke cpu transcoding gw mencoba agar cpu usage di server raven tidak terlalu tinggi dengan cara menghapus kualitas yang tidak terlalu sering digunakan yaitu UHD 1080p dan very low 144p. setelah gw liat cpu usage juga lumayan jadi turun 10%. tapi ini tidak cukup untuk gw bermain game di server raven gw. dan setelah gw lihat lihat lagi di pengaturan kualitas transcoding ada pilihan passthrough stream pada pengaturan kualitas. dan tertulis juga pada deskripsi bahwa jika opsi ini di nyalakan, penggunaan cpu akan turun cukup signifikan, tetapi hal ini tidak menjamin stream nya akan stabil. setelah gw coba menerapkan pengaturan tersebut di kualitas high. teman teman gw komplain bahwa stream nya ngelegg pada kualitas high. padahal sebelumnya temen temen gw nyaman aja tanpa ngelegg sebelum pengaturan ini ditetapkan. tetapi jika di setting ke kualitas dibawahnya, stream nya normal lagi dan stabil. kasus ngelegg seperti ini setelah gw ingat ingat dulu ketika pertandingan indonesia vs vietnam sedang berlangsung, kasus nya sangat mirip seperti dulu. ngelegg padahal koneksi internet nya kenceng. setelah gw gali lebih dalam penyebab masalah yang aneh ini gw menemukan bahwa proses encoding yang dilakukan oleh obs ternyata menggunakan gpu atau vga gw dengan nvenc encoder dari nvidia. dan setelah gw lihat bitrate yang di kirim dari gpu ke owncast terkadang mengalami lonjakan kenaikan bitrate atau kualitas secara random. lonjakan bitrate ini tentunya menambah total bandwidth secara tiba-tiba yang mana kemingkinan menurut gw inilah penyebab ngelegg nya stream video jika tidak melakukan proses transcoding. dan setelah gw nyalakan lagi proses transcoding pada kualitas high, semuanya kembali jadi normal.

THE OVERLOADED STREAM

Pada saat portugal bertanding melawan morocco. pengujung stream di server raven melonjak tinggi mencapai 20 penonton bersamaan. dan teman teman gw juga mulai mengeluh katanya stream nya ngelegg. mulai saat itu gw langsung melakukan monitoring pada interface vpn gio di router pusat gw di rumah. dan trafik mentok 59 mbps upload dan tidak bisa lebih. menanggapi hal ini gw berasumsi bahwa router gw mengalami masalah peforma yang hampir kewalahan meyalani berbagai trafik dari segala arah. karena pada saat streaming berlangsung. router pusat gw juga melayani trafik dari pelanggan rt rw net gw yang lebih dari 50 rumah dan cpu usage melonjak tinggi mencapai 90%. dan juga protokol vpn yang gw gunakan untuk keperluan port-forwarding menggunakan enkripsi IPSec. sehingga router gw juga harus meng-decrypt dan encrypt trafik yang menggunakan IPSec. karena gw juga sebelumnya pernah mengalihkan seluruh trafik rt rw gw ke vpn gio yang hasilnya cukup buruk karena router gw tidak sanggup untuk meng-decrypt dan encrypt trafik tersebut. dan pada tulisan blog gw sebelumnya router pusat gw masih menggunakan mikrotik hap ac2 dengan spesifikasi cpu arm32 4 core @ 714mhz dan ram 128 MB. sampai saat ini gw belum melakukan upgrade karena terkendala biaya upgrade. gw juga berencana menggunakan protokol vpn wireguard di mikrotik. tapi yah sesuai dengan tulisan gw sebelumnya bahwa router gw mengalami masalah pada wireless jika di upgrade ke routeros v7. dan juga vpn wireguard hanya tersedia di routeros v7 ke atas. dan pada saat tulisan blog ini di tulis, gw masih mencoba memecahkan masalah pada vpn client bawaan windows 10 karena vpn client ini suka bermasalah ketika mencoba menghubungkan vpn l2tp ke server gio gw, padahal vpn client bawaan di android bisa konek dengan lancar tanpa hambatan. gw melakukan ini karena gw ingin server raven yang memproses urusan enkripsi dan dekripsi dari protokol IPsec untuk keperuan port-forward sehingga beban router gw tidak terlalu berat.

Pada pertandingan brazil vs croatia, penyedia sumber streaming yang berinisial V suka mengalami freeze dan gw harus melakukan refresh ulang halaman streaming nya kemudian streaming normal kembali. tapi setelah beberapa menit kemudian sumber streaming mengalami freeze kembali, dan setelah gw refresh kembali sumber streaming tidak dapat dimainkan lg. tentu saja teman teman gw merasa kecewa dan bertanyea-tanyea “lagi error ya bang ?” terus gw jawab “kamu nanyea ?”. tentu saja gw merasa gk enak dengan hal ini. karena sumber streaming gw menggunakan firefox dan firefox tidak mendukung hardware video decoding untuk konten yang dilindungi DRM. fun fact, karena hal ini juga streaming netflix di firefox tidak bisa menggunakan resolusi di atas 720p karena alasan video yang dilindungi DRM di firefox hanya mendukung software DRM. namun chrome bisa menggunakan hardware decoding untuk konten yang di lindungi DRM. kemudian gw mencoba mengganti browser internet ke google chrome dan pada saat streaming berlangsung pada penyedia streaming, obs gw gk bisa menangkap video dari google chrome alias blackscreen hanya pada frame di video sumber penyedia streaming saja. setelah gw pikir pikir gw pernah mengalami hal ini ketika gw ingin menonton film di aplikasi netflix windows pada layar ke 2 atau TV. dan hasilnya pun sama, di layar kedua atau TV gw blackscreen sedangkan di layar laptop gw muncul video nya. setelah gw ubah layar kedua jadi layar utama. masalah ini berbalik arah yang sebelumnya bisa memainkan video di layar leptop gw sekarang video nya jadi blackscreen dan sebaliknya. gw berasumsi ini mungkin karena DRM yang membuat video nya jadi blackscreen. balik lagi ke penyedia streaming V event qatar di google chrome gw mencoba mematikan hardware acceleration di pengaturan google chrome. dan bener saja masalah ini disebabkan oleh DRM yang menggunakan hardware encoding. video pada penyedia streaming gw kembali normal dan bisa di tangkap oleh obs. tapi sumber streaming nya juga jadi suka freeze kembali, dan gw harus mengawasi stream nya jika sedang berjalan. ini juga alasan mengapa gw benci banget sama DRM, mereka melakukan berbagai cara agar konten nya tidak di bajak. menurut gw upaya DRM ini membuang buang tenaga dan waktu. dan pada akhirnya konten nya di bajak juga di internet. Freaking useless and troublesome.

MIGRATION TO TV TUNER

Setelah gw lihat-lihat. sumber penyedia streaming dari inisial V juga mempunyai delay yang cukup signifikan selama 20 detik dari TV beneran. jika gw siarkan lagi lewat streaming dari server raven gw. delay akan bertambah 20 detik lagi yang memungkinkan pengguna yang menonton dari server raven gw ketinggalan 1 menit dari tv. dan juga hal ini cukup menjengkelkan karena jika pemain event qatar tersebut sedang melakukan momen momen terakhir untuk mencetak skor. orang orang yang nonton di TV bisa bersorak teriak lebih dulu dibanding orang yang nonton di server raven gw. rencana gw awal sebenarnya ingin membeli tv tuner agar server gw bisa menerima sinyal TV secara langsung. namun perbedaan harga stb digital dan tv tuner cukup jauh. biasanya stb digital di bandrol dengan harga sekitar 200 ribu. sedangkan ketika gw cek di tokopedia. tv tuner digital merek mygica harganya bisa mencapai 500 ribu. karena alasan biaya gw memulai semua ini dengan membayar ke penyedia streaming. namun kebetulan gaji gw sudah cair. gw mulai memesan tv tuner digital di tokopedia.

Ketika barang sedang dikirim. teman gw minta untuk menyiarkan pertandingan persija nanti malam, tapi barang gw belum dateng. Setelah barang datang pada malam hari, gw lupa bahwa gw memerlukan sebuah antena untuk tv tuner ini. gw langsung pergi untuk beli antena murah 20k di toko elektronik. pada saat gw melakukan setup, penjual mengirim barang dengan merek yang berbeda dan juga driver yang berbeda. gw langsung kontak penjual nya dan untungnya penjual nya mau memandu gw untuk proses setup nya dan mengirim driver yang sesuai pada barang yang gw terima. setelah setup selesai dan channel sudah muncul ketika proses pencarian channel. gw lihat channel yang berinisial indo dan channel yang satu grup dengan indo mendapatkan sinyal 60%. tapi video nya berjalan normal. tapi ketika gw menyiarkan pertandingan persija ke temen gw ada suatu hal aneh yang mana ketika aplikasi obs gw fokuskan ke window paling depan, aplikasi tv nya mulai mengalami freeze terutama pada iklan shopee dan iklan liga satu. dan gw harus membuka ulang aplikasi tv nya agar bisa normal kembali. tapi kalo gw diemin aplikasi tv gw fokuskan di depan layar. tv berjalan dengan mulus tapi juga masih suka ngefreeze pada iklan shopee dan liga satu. pas gw pikir lagi mungkin aplikasi yang di kasih penjual nya kurang bagus. yang lebih aneh nya lagi ketika gw ganti channel global atau channel yang satu grup dengan channel tersebut dan sinyal channel nya 100%, semua masalah freeze jadi hilang dan aplikasi tv bisa gw minimize dan video masih berjalan normal.

Sebelum pertandingan perancis melawan maroko dimulai, gw mulai menyiapkan stream dengan kualitas normal dan low dan berharap peforma stream berjalan dengan lancar pada perangkat dengan internet yang kurang cepat. tapi ketika pertandingan berjalan, kata temen gw kualitas stream menjadi hancur parah dan cpu usage juga masih terbilang cukup tinggi pada 74%. yaudah gw langsung menambah kualitas yang tinggi sebesar 4500kbps. tetapi masalah yang lain muncul bahwa WSL2 di server raven mengalami masalah peforma yang cukup serius, dimana terjadinya frame-loss ketika obs sedang mentransmisikan stream video ke owncast. hasilnya temen gw komplain lagi katanya kalo banyak gerakan, framerate nya jadi patah patah yaudah gw hapus lagi kualitas tinggi nya. dan kata temen gw lancar kembali, temen gw juga mulai memaklumi masalah ini dan mengabaikan masalah kualitas. setelah gw pikir pikir sebelumnya di channel yang sinyalnya bagus stream berjalan dengan lancar. tapi kalau sinyal nya 60% stream juga mengalami freeze pada iklan shopee dan cpu usage melambung tinggi. gw mulai cari aplikasi alternatif lain untuk menonton tv seperti vlc dan kodi. untuk aplikasi vlc setup nya cukup rumit, gw harus masukin frekuensi channel satu satu. ketika gw beralih ke kodi, kodi hanya mendukung IPTV bukan decoder DVB-T2. dan gw cari lagi alternatif lain tidak ketemu. yaudah gw mulai tetep ke aplikasi yang di kasih penjual dan gw lihat lihat lagi pengaturan nya. setelah gw lihat lihat ternyata hardware acceleration nya tidak nyala. setelah gw nyalain, cpu usage gw mulai turun tapi masalah ngefreeze pada iklan shopee tidak hilang juga.

THE ANTENNA

Menanggapi masalah tersebut gw langsung memesan antena tv merek toyosaki yang dilengkapi dengan adaptor booster. antena ini mengklaim bahwa antena ini sangat cocok dan bisa bekerja dengan baik jika sinyal tv yang di tangkap adalah sinyal digital. setelah antena datang gw langsung meminta tiang bambu ke kakek gw dan antena nya gw pasang di ujung bambu nya dan bambu nya gw ikat di depan rumah gw dan gw langsung pasang antena nya ke tv tuner gw. setelah gw melakukan scan ulang pada tv tuner nya. jumlah channel yang gw dapat bertambah banyak yang awalnya 31 channel sekarang jadi 44 channel. dan setelah gw cek channel inisial indo mendapatkan sinyal 100% dan tv stabil tanpa freeze sama sekali setelah gw test stream 24 jam lebih. dan juga setelah gw bandingkan dengan penyedia streaming berinisial V, delay yang di hasilkan streaming dari gw lebih cepat dari penyedia streaming berinisial V. dan juga setelah gw bandingkan lagi tv tuner gw sama tv digital gw, tidak ada delay yang di hasilkan oleh tv tuner ini alias ini benar benar nonton tv di PC. jadi menurut gw peran antena dan posisi nya sangat penting untuk nonton tv digital. mungkin aja kalian bisa nonton tv digital jika sinyal sekitar 50-60%. tapi sinyal yang kurang bagus akan menjadi beban berat pada encoder yang ada di dalam stb. karena encoder tersebut akan mencoba mengkoreksi hasil gambar yang di akibatkan oleh sinyal yang kurang bagus. jadi jika kalian menggunakan stb untuk menonton tv digital dan daftar channel nya kurang lengkap. cek lagi antena nya.

QUALITY UPGRADE

Setelah semua nya lancar gw lihat cpu usage gw mulai agak tenang pada posisi 44% cpu usage. gw langsung mencoba menaikan kualitas tertinggi ke 6000kbps sampai kualitas terendah 500kbps, menambah varian kualitas rendah tambahan dengan penggunaan cpu processing yang sangat tinggi. total kualitas yang gw sediakan ada 5 varian kualitas. setelah semua setup tersebut berjalan, gw liat cpu usage gw hanya memakan 69% yang mana hal ini menurut gw sangat efisien untuk jumlah kualitas yang gw sediakan daripada sebelumnya yang hanya menyediakan 3 kualitas. karena juga tidak ada proses decoding stream pada cpu. karena beban decoding sudah gw alihkan ke gpu. jadi cpu gw juga tidak terlalu berat. setelah gw tes stream persija ke temen gw. temen gw tidak melaporkan masalah apapun alias lancar saja dan kualitas juga cukup bagus pada koneksi data seluler. gw pikir masalah kualitas pecah pada bitrate yang rendah disebabkan karena kekuatan cpu processing nya juga rendah. karena pada saat itu gw set cpu processing bitrate medium gw samakan dengan kualitas nya. seperti bitrate medium gw set cpu processing medium dan seterusnya pada kualitas rendah.

Pada pertandingan perebutan juara ke 3, jumlah penonton gw melonjak tinggi sebanyak 22 orang. ini adalah rekor terbaru dari sebelumnya. tapi status stream health nya dan max upload nya pada interface vpn gio di router pusat gw kurang bagus yang mana ini berati ada beberapa orang yang koneksi nya kurang bagus mengalami buffering. menanggapi hal ini gw menambahkan kualitas rendah baru dengan bitrate 500kbps. tapi sayangnya masalah router pusat ini masih belum selesai karena yang gw bilang sebelumnya gw masih belum melakukan upgrade.

WHY DID I DO THIS ?

Alasan gw melakukan hal ini tentu saja untuk membantu temen temen gw yang tidak bisa menonton tim yang dia dukung. tapi apa bener hanya itu ? karena menurut orang orang hal yang gw lakukan ini cukup gila dari sekedar “membantu”. apa gw dapet keuntungan dari semua ini ?

Jawaban gw tentu saja tidak. gw tidak dapet apa apa dari sini. karena gw melakukan semua ini pada infratsruktur jaringan gw sendiri yang gw beli dengan uang gw sendiri. selain itu gw gk memungut biaya apapun dari penonton gw. jadi gw tentu saja tidak dapat keuntungan dari semua ini. tapi gw suka membuat temen temen gw merasa senang karena usaha gw yang gw lakukan dan juga memegang kendali pada semua itu menurut gw sangat menyenangkan bagi gw. gw juga dapet pengalaman baru dari hal hal ini. jadi keuntungan yang gw dapet adalah pengalaman berharga dari semua ini, yaa menurut gw ini juga it’s a win win situation. dan juga membayar untuk siaran tv yang di siarkan secara gratis pada platform streaming adalah hal yang paling menjengkelkan bagi gw. oh iya, karena hal yang gw lakukan ini sangat illegal, gw gk bisa membagikan link streaming di blog ini dan gw juga menulis peringatan pada temen temen gw untuk tidak membagikan ulang link streaming nya ke media sosial publik seperti facebook, tiktok, dan instagram.

Bagi temen temen yang datang ke postingan ini dari link streaming gw. gw sangat ber-terima kasih karena tetap stay tune di server streaming gw. yah walaupun masih banyak masalah gw meminta maaf atas hal itu. jadi gimana nih setelah final event di qatar ? apa masih mau di lanjut streaming nya ke event yang lain ? tulis tanggapan mu di komen ya 🙂


Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *